Ulasan singkat tentang Bagaimana GIS bisa membantu penjualan sebuah produk

 

Selamat Pagi,
Sedikit kami tuliskan sebuah pengalaman pekerjaan membangun SFA di salah satu Perusahaan sepeda ternama.

Sebelum melangkah lebih jauh, ada sebuah pertanyaan besar bagaimana GIS bisa membantu penjualan produk pada sebuah perusahaan sepeda? Kami coba rumuskan kontruksi berpikir dan menggali potensi data serta kekuatan GIS dalam implentasi di lapangan. Ada beberapa hal yang menjadi catatan kami bagaimana GIS bisa membantu penjualan sebuah produk. Dengan melibatkan GIS pada setiap proses maka kami dapat artikan sebagai berikut :

  1. Analisis Lokasi Pelanggan: GIS memungkinkan perusahaan untuk menganalisis lokasi geografis pelanggan mereka. Dengan mengetahui di mana pelanggan berada, perusahaan dapat merencanakan strategi pemasaran yang lebih efektif dan menargetkan wilayah dengan potensi penjualan tinggi.
  2. Pemilihan Lokasi Toko: GIS dapat membantu perusahaan dalam memilih lokasi terbaik untuk membuka toko atau showroom baru. Dengan menggunakan data geografis, perusahaan dapat menemukan area dengan tingkat permintaan sepeda yang tinggi dan minim kompetisi.
  3. Optimalisasi Jalur Distribusi: GIS membantu dalam merencanakan jalur distribusi yang paling efisien untuk mengirimkan produk ke pelanggan. Dengan menganalisis jarak dan kondisi jalan, perusahaan dapat mengurangi biaya logistik dan memastikan pengiriman yang tepat waktu.
  4. Pengenalan Pola Penjualan: Dengan menggunakan GIS, perusahaan dapat mengidentifikasi pola-pola penjualan yang muncul di berbagai lokasi geografis. Ini membantu dalam merumuskan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran dan meningkatkan efektivitas kampanye.
  5. Pengelolaan Inventaris: GIS dapat membantu dalam mengelola inventaris dengan lebih baik dengan memantau lokasi stok dan memastikan bahwa produk tersedia di lokasi yang tepat saat dibutuhkan.
  6. Pengukuran Kinerja: GIS memungkinkan perusahaan untuk mengukur kinerja penjualan di berbagai wilayah dan menilai efektivitas strategi pemasaran yang telah diterapkan. Data ini dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih informasi di masa depan.

 

Dan dari sekian banyak hal dalam penjualan, mungkin energi terbesar adalah bagaimana mengetahui segmen pasar pada sebuah area ? lagi-lagi kami dihadapkan pada pertanyaan apakah GIS bisa membantu dalam menganalisa ini? Dari berbagai sumber yang kami pelajari kami dalam menyimpulkan paling tidak ada 7 poin perlu perhatian lebih, yang terkait dengan hal-hal sebagai berikut :

  1. Pengumpulan Data Demografis: Menggunakan sumber data seperti sensus penduduk, survei rumah tangga, dan data statistik lainnya untuk mengumpulkan informasi demografis. Data ini mencakup usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, dan karakteristik lainnya yang relevan untuk memahami populasi di suatu wilayah.
  2. Pemetaan Lokasi Pelanggan: GIS memungkinkan untuk memetakan lokasi geografis dari pelanggan yang ada. Dengan memvisualisasikan distribusi pelanggan pada peta, perusahaan dapat mengidentifikasi pola geografis dan konsentrasi pelanggan di area tertentu.
  3. Analisis Ruang dan Tempat: Menggunakan alat analisis geospasial untuk menganalisis faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, aksesibilitas, dan jarak dari lokasi penting. Ini membantu dalam mengidentifikasi area dengan potensi pasar yang tinggi untuk produk sepeda.
  4. Segmentasi Berdasarkan Preferensi: Menggunakan data dari survei atau sumber lain untuk mengidentifikasi preferensi dan kebiasaan konsumen. GIS dapat membantu memetakan area di mana preferensi tertentu lebih dominan, sehingga perusahaan dapat menargetkan kampanye pemasaran yang lebih tepat.
  5. Pemodelan Permintaan Pasar: Menggunakan GIS untuk memodelkan permintaan pasar dengan menggabungkan data demografis, data penjualan historis, dan faktor geografis lainnya. Ini memungkinkan perusahaan untuk memprediksi permintaan di berbagai wilayah dan mengoptimalkan strategi distribusi.
  6. Analisis Persaingan: GIS dapat digunakan untuk memetakan lokasi pesaing dan menganalisis pangsa pasar di berbagai wilayah. Dengan memahami di mana pesaing berada dan seberapa besar pangsa pasar mereka, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan pangsa pasar mereka sendiri.
  7. Identifikasi Kesempatan Pasar: Menggunakan data dan analisis GIS untuk mengidentifikasi wilayah dengan potensi pasar yang belum tergarap. Ini membantu perusahaan dalam merencanakan ekspansi dan strategi pemasaran yang lebih efektif.

Benang merah dari poin-poin di atas adalah, dengan menggunakan GIS, Perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data geografis yang akurat, sehingga meningkatkan penjualan dan efisiensi operasional.

Tentunya kita tidak bisa mengesampingkan faktor kompetitor , perlu adanya data dan analisis yang tepat untuk memetakan kompetitor terutama mereka yang major market. Kami mencatat ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai langkah awal memetakan competitor, yaitu :

  1. Pengumpulan Data Pesaing:
    • Lokasi Pesaing: Kumpulkan data tentang lokasi geografis pesaing. Ini bisa mencakup alamat toko, kantor cabang, dan pusat distribusi.
    • Profil Pesaing: Kumpulkan informasi tentang masing-masing pesaing, seperti pangsa pasar, produk yang ditawarkan, dan strategi pemasaran.
  2. Pemetaan Lokasi Pesaing:
    • Peta Lokasi: Buat peta yang menunjukkan lokasi semua pesaing di wilayah target. Ini membantu dalam visualisasi distribusi geografis pesaing.
    • Analisis Distribusi: Analisis distribusi geografis pesaing untuk mengidentifikasi area dengan konsentrasi tinggi dan rendah pesaing.
  3. Analisis Pangsa Pasar:
    • Data Penjualan: Kumpulkan data penjualan dari wilayah yang sama untuk memahami pangsa pasar masing-masing pesaing.
    • Visualisasi Pangsa Pasar: Gunakan GIS untuk memetakan pangsa pasar pesaing di berbagai wilayah. Ini membantu dalam mengidentifikasi area di mana perusahaan memiliki keunggulan atau kelemahan.
  4. Analisis SWOT Geospasial:
    • Strengths (Kekuatan): Identifikasi kekuatan perusahaan di wilayah tertentu, seperti kehadiran pasar yang kuat atau jaringan distribusi yang efisien.
    • Weaknesses (Kelemahan): Identifikasi kelemahan, seperti lokasi toko yang kurang strategis atau cakupan pasar yang terbatas.
    • Opportunities (Peluang): Identifikasi peluang pasar yang belum tergarap, seperti wilayah dengan permintaan tinggi tetapi persaingan rendah.
    • Threats (Ancaman): Identifikasi ancaman dari pesaing yang kuat di wilayah tertentu atau perubahan kondisi pasar yang merugikan.
  5. Analisis Jangkauan Pemasaran:
    • Jangkauan Iklan: Gunakan GIS untuk memetakan jangkauan iklan dan pemasaran di berbagai wilayah. Ini membantu dalam mengidentifikasi area di mana perusahaan dapat meningkatkan upaya pemasaran.
    • Respon Konsumen: Analisis respon konsumen terhadap kampanye pemasaran di berbagai wilayah untuk mengukur efektivitas strategi pemasaran.

 

  1. Identifikasi Celah Pasar:
    • Peta Celah Pasar: Gunakan GIS untuk membuat peta yang menunjukkan celah pasar, yaitu wilayah dengan permintaan tinggi tetapi cakupan pesaing rendah.
    • Strategi Ekspansi: Gunakan informasi dari peta celah pasar untuk merencanakan strategi ekspansi yang efektif.
  2. Pemantauan dan Evaluasi:
    • Pemantauan Berkelanjutan: Gunakan GIS untuk pemantauan berkelanjutan terhadap perubahan posisi pesaing dan kondisi pasar.
    • Evaluasi Kinerja: Secara berkala evaluasi kinerja perusahaan relatif terhadap pesaing dengan menggunakan data GIS.

 

Berdasarkan tinjauan diatas, kami membuat sebuah aplikasi dengan fitur utama sebagai berikut  :

  • Pemetaan Toko Sepeda
  • Distribusi Produk
  • Transaksi Penjualan
  • Program Penjualan
  • Poin ^& Reward
  • Invetory Gudang dan Toko
  • Lokasi Toko Baru
  • Warranty Produk
  • Analisis Potensial Repeat Order dari existing customer
  • Survey Pasar

 

Semoga bermanfaat.






 







published by www.kersen.co.id

Comments

Popular posts from this blog

Reverse Geocoding dalam bahasan singkat

Penjelasan singkat parsing data GPS Tracker Concox

Scope of Work Sales Force Automation [SFA] Web & Mobile Apps